Senin, 08 Juli 2013

Usir Batu Ginjal dengan Tempuyung

Kita tentu pernah mendengar tentang batu ginjal. Dimana gejala awalnya adalah nyeri hebat pada pinggang yang dapat menyebar ke perut bagian bawah. Batu ginjal sendiri adalah partikel padat seperti kerikil yang terdapat di berbagai bagian sistem kemih. Banyak cara dilakukan untuk mengobati penyakit ini diantaranya bahkan harus melalui operasi. Karenanya tidaklah heran orang berlomba-lomba mencari pengobatan tradisional untuk menghindari kata operasi ini. Salah satu tanaman yang secara empiris telah lama digunakan untuk mengatasi batu ginjal diantaranya adalah tempuyung.

Mengenal Tempuyung

Tempuyung atau dalam bahasa latinnya Sonchus arvensis (L) adalah yang tingginya sekitar 0,6 – 1,5 meter. Tumbuh secara liar di Jawa terutama di daerah yang sering diguyur hujan dengan daerah 50 m sampai 1650 di bawah perrmukaan laut. Menyukai daerah terbuka, tetapi bisa subur juga ditempat teduh. Daunnya lebar dengan tepi bergerigi, sering basah dan berambut halus. Berwarna hijau licin dengan sedikit ungu. Didekat bangkal batang, daun bergerigi itu terpusar membentuk roset dan yang di sebelah atas memeluk batang berselang-seling. Bunga dari tempuyung ini berwarna kuning dengan mahkota daun banyak, berbentuk telur, berupa bunga pita yang letaknya terkumpul seperti buket dan bunga seluruhnya berbentuk silindris

Pada pemeriksaan secara kimiawi, tanaman ini mengandung minyak-minyak lemak dengan asam stearin, asam palmitat cerylalkohol, gula invert, cholin, asam anggur, mannit linosit dan zat pahit yang identik dengan lactucerol.

Dalam pemakaian secara tradisional, penduduk telah lama menggunakan rebusan dari daun tempuyung ini untuk mengatasi batu ginjal, menurunkan tekanan darah tinggi, menghilangkan sakit kolik, dan mengobati bengkak.

Pecahkan Batu Ginjal dengan tempuyung

Khasiat daun tempuyung bagi para penderita batu ginjal yang selama ini hanya digunakan secara tradisional ternyata memang dapat dibuktikan secara ilmiah. Dari hasil penelitian secara in vitro yang pernah dilakukan oleh Prof.Dr.Sarjito, yaitu dengan merendam batu ginjal dari manusia dalam rebusan daun tempuyung pada suhu kamar dan suhu 37°C . Batu tersebut ada yang digoyang-goyang seperti menirukan gerakan tubuh manusia dan ada pula yang didiamkan sampai pada waktu yang ditentukan . Setelah itu batu tersebut kemudian ditimbang dan kalsium dalam larutan diukur secara kimia. Hasilnya amat mencengangkan, ternyata baik batu ginjal yang digoyang ataupun didiamkan semuanya berkurang bobotnya.

Meskipun, sampai saat ini belum dapat di temukan senyawa yang bertanggung jawab dapat melarutkan atau menghancurkan batu ginjal tersebut, diduga adanya kalium yang cukup tinggi dari tempuyung inilah yang dapat memecahkan batu ginjal tersebut. Kehadiran kalium dari daun tempuyung ini membuat batu ginjal yang berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menggantikan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat sehingga batu ginjal menjadi tidak terbentuk atau larut. Dengan berkurangnya ukuran batu ginjal , maka diharapkan batu ginjal ini bisa keluar bersama air seni. Nah bagi anda para penderita ginjal, mengapa mulai sekarang anda tidak mencoba ramuan ini?

Dosis daun tempuyung untuk penderita batu ginjal :

- 5 lembar daun tempuyung segar dicuci bersih dan diasapkan/dikukus sebentar. Kemudian daun ini dimakan sekali habis bersama nasi. Dalam sehari anda bisa memakan lalapan ini sebanyak 3 kali

- 500 mg daun tempuyung kering ( dari daun tempuyung segar yang telah dicuci bersih dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan) diseduh dengan air 1 gelas, seperti ketika akan membuat the. Biarkan agak dingin kemudian diminum. Anda bisa meminum ramuan ini 3 kali sehari.

Dr. Wiwied Ekasari, Apt, MSi

Dept. Farmakognosi dan Fitokimia

Fakultas Farmasi Univ. Airlangga

(Dari berbagai sumber)

Sumber :
http://ff.unair.ac.id/sito/index.php?mode=aview&aid=9






Tidak ada komentar:

Posting Komentar