Senin, 08 Juli 2013

Empat Fitofarmaka di Indonesia Dalam Proses Penilaian

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Lucky Oemar Said
atau dikenal sebagai Lucky S.Slamet mengatakan aat ini ada empat fitofarmaka yang sedang dalam proses penilaian.

Keempat itu adalah disolf (untuk membantu memperbaiki sirkulasi darah), dismeno, (membantu meredakan nyeri haid), inclacin (untuk memperbaiki resistensi insulin) dan redacid dari PT Dexa Medica.

Penelitian Herbal Belum Mendalam

Bandung, Kompas - Penelitian khasiat tumbuhan herbal belum mendalam meski Indonesia termasuk negara yang kaya akan potensi itu. ”Potensi tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Masyarakat butuh dorongan ke arah pemanfaatan potensi itu,” kata Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Anas Subarnas, Senin (8/11).

Anas mengatakan, Indonesia adalah negara terbesar kedua dengan potensi tanaman herbal. Dari sekitar 300.000 tanaman herbal di Indonesia, baru 30.000 jenis yang diketahui khasiatnya. Hal itu disebabkan minimnya pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman herbal.

Magister Herbal

Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati, terutama tanaman obat terbesar kedua setelah Brazil, tidak atau belum menanggapi secara positif dan memanfaatkan kesempatan yang seharusnya menjadikan obat tradisional Indonesia sebagai primadona bangsa. Penggunaan obat tradisional dilakukan secara empiris, turun temurun berdasarkan pengalaman dari generasi ke generasi. Transmisi pengalaman dilakukan tanpa dokumen tertulis secara benar, apalagi belum adanya sistem pendidikan formal terkait dengan pengobatan dan perawatan menggunakan herbal Indonesia.

Usir Batu Ginjal dengan Tempuyung

Kita tentu pernah mendengar tentang batu ginjal. Dimana gejala awalnya adalah nyeri hebat pada pinggang yang dapat menyebar ke perut bagian bawah. Batu ginjal sendiri adalah partikel padat seperti kerikil yang terdapat di berbagai bagian sistem kemih. Banyak cara dilakukan untuk mengobati penyakit ini diantaranya bahkan harus melalui operasi. Karenanya tidaklah heran orang berlomba-lomba mencari pengobatan tradisional untuk menghindari kata operasi ini. Salah satu tanaman yang secara empiris telah lama digunakan untuk mengatasi batu ginjal diantaranya adalah tempuyung.

Wisata Ilmiah Tanaman Obat

Menindaklanjuti surat Deputi Menristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan IPTEK no. C15/Dep/PPIjIV/2004 tanggal 7 April 2004 tentang pendayagunaan dan pemasayrakatan sumberdaya IPTEK lembaga departemen dan non departemen kepada masyarakat luas secara edukatif dan rekreatif, maka diselenggarakan wisata ilmiah litbang TO-OT.

Puluhan Ribu Jenis Tanaman Obat Dunia Ada di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia gudangnya tanaman obat. Pasalnya, dari 40 ribu tanaman obat di seluruh dunia, 30.000 di antaranya tersebar di negeri ini.

Celakanya keberadaannya belum menjadi perhatian meski sebagian masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya pemanfaatan bahan-bahan alami untuk kesehatan dan pengobatan penyakit.

Mengenal Potensi Tanaman Obat Di Lawu

Mengenal Potensi Tanaman Obat Di Lawu. Jauh sebelum Indonesia merdeka, kawasan Lawu sudah dikenal sebagai sentra tanaman herbal dan obat tradisional. Hingga kini pun di kawasan tersebut masih di budidayakan ribuan jenis tanaman obat di bawah naungan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional ( B2P2TO-OT ), Tawangmangu, Karanganyar.

Tanaman Obat Indonesia (Buku 1)

Judul : Tanaman Obat Indonesia Buku 1
Sinopsis :

Buku mengenai tanaman obat atau buku herbal sudah banyak beredar di masyarakat. Namun, buku yang sedang dihadapi pembaca saat ini, Tanaman Obat Indonesia Buku 1 berbeda fokusnya. Penulis mencoba mengumpulkan data-data yang pada umumnya diperlukan untuk penelitian, khususnya yang mengharapkan evidence based theory. Selain itu, penulis juga menyesuaikannya dengan Program Menteri Kesehatan, yaitu “Saintifikasi Jamu” (upaya dan proses pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan). Sebelumnya setiap tanaman obat yang diuraikan dalam buku ini sudah pernah dimuat dalam harian Sumatera Ekspres Palembang, di mana penulis menjadi pembantu redaksi dalam penulisan rubrik Pengobatan Tradisional.

Indonesia, Bumi yang Melimpah Obat Alam

Reviewer : Prof. Dr. M. Kuswandi Tirtodiharjo S.U., M.Phil., Apt. - Email : kuswanditirtodiharjo@yahoo.com.

Kita pantas bersyukur lahir dan hidup di Indonesia, negeri yang luas, kaya raya dengan begitu banyak benda berharga di bumi ini dan tanahnya yang subur makmur dan suhu udara yang selalu hangat. Itulah mengapa berkenaan dengan dunia kesehatan, kita prihatin tumbuhan obat yang dahulu banyak dijumpai sekarang sudah mulai menghilang sebagai contoh pohon kina yang dahulu banyak tumbuh dan dipakai sebagai sumber kinin, obat malaria, sekarang jarang dijumpai, dan akibatnya harus mengimport kina untuk membuat kinin tersebut. Menjadi suatu hal yang wajib bagi kita untuk menjaga agar tanaman obat tidak punah dari bumi kita.

Hidup Sehat Bersama Tanaman Obat

DULU, ada istilah amat populer: apotek hidup. Itulah taman, kebun, atau sekadar setumpak tanah di pojok pekarangan rumah, di antara kerimbunan pohon pisang, jeruk, jambu. Dan, setumpak tanah itu ditanami aneka rempah dan tetumbuhan: jahe, laos atau lengkuas, kencur, kunyit, seledri, kucai, kenikir, serai, dan lain-lain. Itulah sumber bumbu dapur sekaligus sumber obat alami.